Meninggalkan atau Ditinggalkan

 


Dari dua kata itu sebenarnya tidak ada yang mudah, dua duanya sama saja merasakan sakit. Tapi pasti ada yang setuju, karna merasa orang yang meninggalkan adalah orang yang jahat dan egois. 


Memang kelihatannya yang meninggalkan selalu egois karena memilih melepaskan. Ketika kita sudah berusaha bertahan namun apakah egois jika lelah dengan hubungan yang tidak ada ujungnya? apakah egois kalau kita takut membuang waktunya lebih lama lagi? 


Meninggalkan karena memang sudah tak bisa dilanjutkan dan tak lagi bisa berjalan beriringan juga salah satu cara mencintai. Dibandingkan harus jalan di tempat dan hanya membuang waktu akhirnya juga sama saja. 


Kenapa gak kasih kesempatan? tiap detik adalah kesempatan tiap hari adalah kesempatan. Tiap hari aku menangisi kegagalan kesempatan yang dia sia-siakan. 


Kamu harusnya bilang maunya gimana? Segala hal sedetail apapun tentangku kamu tau, sudah seharusnya kamu paham apa hal yang harus lakukan saat aku nangis bahkan kau tau hal apa yang paling kubenci dan tidak bisa lagi ditoleransi. Mungkin terlalu banyak arahan dariku yang akhirnya membuatnya gagal mengenal dirinya dan caranya sendiri. 


Meninggalkan ataupun ditinggalkan tidak akan pernah mudah. Semua sakit dan punya luka masing-masing. Yang jelas, juga tidak mudah memutuskan meninggalkan orang lain akan ada banyak pertimbangan sebelum memilih jalan terakhir yakni perpisahan. Rasa takut kalau makin kacau sudah tertutup dengan keyakinan bahwa memang sudah selesai masanya. Kadang sesuatu yang pergi sebenernya gak pengen pergi. 



Posting Komentar

0 Komentar