Rasanya sudah lama sekali aku tak merasakan bunga-bunga asmara dan perasaan jatuh cinta merasa gembira nan bersemangan saat bersama dengan sang pujaan hati. Di usiaku saat ini sepertinya sulit untuk mudah jatuh cinta. Mungkin karena semakin dewasa kita masing-masing pasti punya kriteria yang pasti dalam mencari pasangan, apalagi setelah melewati kisah cinta yang berujung luka.
Entahlah hanya rasanya sulit kembali menautkan hati, bukan karena aku mati rasa, bukan pula karena aku tak memiliki perasaan cinta. Aku sama saja seperti manusia lain, aku juga ingin merasa dicintai dan mencintai. Namun kali ini ada ruang pembatas, hal itu membuatku menahan gejolak perasaan ini. Prinsip yang tidak dapat diganggu gugat.
Menurutku, agama adalah segalanya bagiku. Meskipun aku belum bisa menjadi wanita yang sempurna. Namun aku berusaha taat dalam penjagaan, aku punya prinsip jika tak ada niat dan kemampuan untuk menghalalkan maka cukup tinggalkan. Jadi sekarang tau dong kenapa sampai saat ini aku belum punya pasangan? Pada mundur semua, jujur karena aku terlalu malas meladeni pria yang hanya ingin main-main. Bagiku itu hanya membuang waktuku saja, tak ada jaminan pula akan berjodoh jadi buat apa.
Mungkin sekarang aku juga diselimuti rasa takut, takut untuk kembali disakiti dan dikecewakan. Atau mungkin aku memang belum dipertemukan dengan seseorang yang bisa menepis kesedihan atas masa laluku, mencoba mengikhlaskan segala sesuatu yang sudah terjadi, dan menyesal mengapa tak sedari awal bertemu dengannya. Kelak kamu akan mensyukuri keberadaannya dan kedatangannya di waktu yang sudah pasti tepat.
Namun jika aku jatuh cinta lagi, aku selalu berharap jatuhkanlah hatiku untuk seseorang yang memang jodohku. Untukmu calon imamku yang kini sedang kuikhtiarkan, semoga Allah mempertemukan dan menaminkan doa yang selalu aku langitkan. Sampai berjumpa di waktu terbaik-Nya.
0 Komentar