Bunga Tidur

 


Ternyata benar ya setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya karena mengikhlaskan juga bagian dari mencintai. Memang benar setiap orang ada masanya, ketika kita memilih jalan perpisahan seolah semesta ikut andil untuk saling memisahkan. Semenjak saat itu, aku tak pernah lagi bertemu apalagi berpapasan denganmu, padahal selama ini aku merasa selalu lewat jalan dekat rumahmu, aku bahkan sering lewat tempat kerjamu tapi tak pernah sekalipun kita bertemu lagi.

Perpisahan ini tak akan pernah berujung temu, meski kamu pernah memohon ingin sekali bertemu lagi untuk sekadar menyapa dan bertanya kabar. Maaf, aku memang dengan sadar menolaknya. Aku paham kita sudah jalan masing-masing, namun aku memilih asing aku memilih menghilang atau bahkan tak bertemu kamu lagi di semesta mana pun.

Bukan aku benci, tapi aku merasa masa kita sudah selesai. Sempat aku berpikir untuk berpisah baik-baik, nyatanya memang sulit. Jadi, maaf aku memilih asing dan hilang kontak selama ini. Kalau kamu kira hanya kamu yang sakit itu salah besar kita sama-sama sakit, karena kita sudah saling menyakiti jadi buat apa bersatu lagi, untuk apa diperbaiki kalau memang sudah habis saja masanya.

Meski selama ini kita sudah tak pernah berkomunikasi lagi, namun ternyata bersikeras ya terus mengangguku. Jika ini hanya bunga tidur, mengapa dia tak bosen selalu datang? untuk kesekian kalinya, kita bertemu lagi tapi dalam mimpi. Kenapa kamu selalu datang, aku bahkan sampai berdoa agar kita tak lagi bertemu entah dalam kehidupan nyata atau di bunga tidurku karena itu sangat menganggu.
 
Bukan hanya akan mengembalikan memori kenangan, tapi rasanya aku sudah tak mau lagi berurusan apapun tentangmu. Tolong hargai, ini caraku menyembuhkan lukaku yang mungkin saja kembali tercipta. Aku sudah tidak mau menyesali semua hal yang terjadi, tentang kemarin aku sudah menganggap itu telah selesai.

Aku mohon kali ini berhenti, aku sudah sepenuhnya merelakanmu. Jadi aku harap kamu pun begitu. Aku senang jika melihatmu bertemu dengan seseorang baru, berbahagialah bersama. Jangan tanyakan kenapa aku masih sendiri, aku terlalu takut untuk kembali menautkan hati bukan karena siapapun tapi karena diriku sendiri. Jaga dirimu baik-baik, Jangan bertemu lagi ya!


Posting Komentar

0 Komentar