Asmara

BAGIAN II- PERJALANAN KISAH KITA
Perihal patah hati, tenyata hatiku belum cukup jadi tempat singgah bagi perjalanmu. Asal kamu tau, dibalik perasaan ini ada hati yang tak menentu. Ketika aku mulai diam dan tak peduli jangan cari aku, karena aku memilih mundur dari kehidupanmu.

Terkadang orang-orang yang hadir di sekelilingmu hanya ada dua kemungkinan, entah jadi teman hidup atau jadi pembelajaran hidup. Memang harus diakui bahwa kisah hidup kita tak selalu berjalan bahagia selamanya. Ada tangis ada bahagia begitulah selayaknya kehidupan. 

Lalu aku menemukanmu. Ketika dua insan yang sedang patah hati bersatu, memilih mengobati luka bersama membuat istana bahagianya. Mencoba menjalani kehidupan yang baru dengan seseorang yang baru dan mencoba berdamai dengan diri sendiri, yang artinya mereka memilih untuk tidak menyakiti dan mengulang kesalahan yang sama karena mereka tau rasa sakitnya seperti apa. 

Masih kuingat dengan jelas bagaimana kita saling mengobati luka satu sama lain, hati yang mati kini perlahan terasa hidup. Aku telah jatuh hati padamu, meski tak semudah kedengarannya dan melalui proses yang panjang, akhirnya kita bersatu. Kusimpan dengan jelas pada tengah malam itu kau menyatakan cinta padaku. 

Malam Kamis bulan Januari aku segaja tidur awal waktu karena kamu sedang ada kegiatan bersama temanmu. Tengah malam tak sengaja aku terbangun dari tidurku. Kutatap layar handphone dan melihat pesan darimu aku segera membalasnya, kau pun masih terjaga saat itu menunggu pesanmu dibalas dan menerka bahwa aku marah padamu. Saat itu kita masih saling berkirim pesan kau menyuruhku untuk kembali istirahat namun aku sedang tak bisa tidur. Akhirnya kita bertukar cerita kembali. Ya kita memang sudah sedekat itu, apapun bisa saja diceritakan sudah tidak ada rasa sungkan untuk bercerita apapun. 

Singkat cerita kamu menembakku, sungguh jelas jauh dari kata romantis. Hanya menyatakan cintanya dalam bentuk teks, kalau bisa diulang setidaknya nyatakan secara langsung atau yang lebih ekstrem di depan semua orang gitu... ah sudahlah bersyukur manusia introvert akut satu ini berani menyatakannya sudah cukup bagiku. 

 910 hari kita sama-sama membahagiakan,seiring waktu menyembuhkan luka yang ada. Kita tumbuh untuk saling membahagiakan selayaknya kisah kasih anak remaja yang penuh dengan asmara yang mengebu. Kamu bukan memang orang yang romantis tapi aku cuma butuh kamu. Kamu orang yang selalu bisa bikin aku jadi orang paling spesial di bumi ini. Selalu Ikat tali sepatu aku, selalu beliin aku makan siang pas istirahat, selalu pinjemin jaket buat tidur di kelas, selalu mau diajak makan apa yang aku mau, selalu bawain tas aku, selalu gamau rambut aku keliatan, selalu nungguin aku pulang ekskul, selalu mau jemput padahal aku gamau, selalu mau bantuin ngerjain tugas cuma gamau aku nangis pas lagi ngerjainnya, selalu suruh aku pake helm, selalu pakein jas ujan padahal cuma gerimis, ahh banyak sekali jika dijabarkan dan aku bahagia. 

Perempuan mana yang sudah diperlakukan seperti ratu tetapi tidak senang hatinya. Banyak hal manis yang kenangan itu akan selalu ada di memori karena sangat terkesan. 
 
Di hari ulang tahunku yang ke-17,hari itu setelah pulang sekolah aku mendapat kejutan dari teman-temanku aku mendapatkan hadiah boneka unicorn besar sekali berwarna pink, aku senang sekali tapi binggung membawanya karena aku bawa motor sendiri. Lalu aku bergegas pulang,  aku berjalan menuju tempat parkir bersama doi yang turut membantuku membawa tas sedangkan aku membawa boneka besar. Sesampainya di motorku dia membantu menyusun tas dan bonekaku lalu seperti beranjak pergi. Aku binggung karena dia biasanya tidak membawa motor lalu aku bertanya padanya. " Kamu pulang sama aku kan? " kamu diam sejenak lalu berkata " Iya" sambil senyum mengangguk.  Aku sama sekali tak curiga saat itu. 

Kamu mengantarku ke rumah yang jaraknya amat jauh, aku sampai di rumah tapi kamu harus pulang ke rumahmu naik angkutan umum dari rumahku yang jaraknya jauh dan macet. Tak berselang lama aku mengirimimu chat. "Sayang udah dimana?" beberapa menit kemudian dia menjawab " Ini sebentar lagi, tapi aku kerumah temen aku dulu ya sayang" aku pun kebingungan " Ngapain ke rumah temen kamu lagi udah malem" terus dia membalas " Iya soalnya aku nitip motor aku di dia" . 

Di situ aku langsung speechless ga bisa berkata apa apa, kenapa dia ga bilang kalo dia bawa motor dari awal. Aku yang merasa tidak enak pun membalas " Yaampun kenapa kamu ga bilang kalo bawa motor" dia hanya menjawab " Ini kan hari spesial kamu,  aku gamau bikin kamu sedih, kan ini sweet 17 kamu masa aku bikin kamu bete" beuh damagenya gaada obat bund gimana gak klepek-klepek.






Posting Komentar

0 Komentar