Dua orang yang sudah saling melupakan kembali dipertemukan.Haga kembali hadir untuk kesekian kalinya, setelah sebelumnya Kinan memilih cuek bahkan menganggapnya tak ada. Entah apa yang membuat Haga datang, apa mungkin Kinan tak sengaja memanggilnya dalam bunga tidurnya? rasanya benar-benar nyata bahkan Kinan menitikan air mata, mengapa momennya bisa tepat, seolah Haga datang memang untuk menghibur Kinan dari kesedihan tak berujungnya.
Kinan ingat betul momennya, awalnya memang Haga tak mengucapkan sepatah kali sembari memberikan sesuatu di situ. Akhirnya Kinan mulai berbicara lagi dengannya tentang sesuatu yang Haga berikan yang berujung membuka percakapan itu. Memang keduanya sudah lama tak lagi bersua, wajar jika memang mereka memiliki banyak topik untuk dibicarakan bersama.
Saat itu kebetulan Kinan sedang tidak enak badan, di lift ia merasakan pusing dan takut badannya tiba-tiba ambuk sehingga membuatnya tak sengaja kembali memegang tangan Haga. Namun tak disangka Haga menyambut tangan itu dan memeganginya setelah itu mengajak pulang bersama.
Di jalan benar saja Kinan merasakan pusing ditambah mual sehingga ingin muntah, lalu Haga segera mencari kamar mandi. Haga menanyakan apakah Kinan baik-baik saja karena wajah perempuan berhijab itu sudah pucat pasi.
"Kamu gak apa-apa?, " tanya Haga.
"Udah gak apa-apa kok aman," jawab Kinan.
"Aman gimana, udah abis ini ke rumah sakit biar dikasih obat ya, kamu itu kecapean ini pasti," tegas Haga.
Perjalanan pun dilanjutkan, ternyata Kinan baru menyadari Haga masih seperti dulu yang ia kenal. Sosok yg sangat perhatian yang selalu ia kenang kebaikan hatinya, akhirnya Kinan diperiksa dan diberi resep obat kemudian kembali pulang bersama Haga.
Setelah pulang dari rumah sakit, Kinan tertidur pulas di mobil dan ketika menyadarinya Haga langsung melepas jaketnya untuk menjadikannya selimut untuk Kinan. Momen itu sudah lama ditunggu Haga sehingga ia tampak bersyukur kembali dipertemukan Kinan perempuan yang sempat mengisi hari-harinya.
0 Komentar