Bunga Layu


 

#3

Selayaknya bunga yang selalu berhasil memikat hati karena keindahannya, namun bagaimana jika bunga itu layu? ia sudah tak terlihat cantik, ia sudah tak lagi menyerbakkan bau harumnya ke sekelilingnya, ia sudah kering dan tak lagi memancarkan warna indahnya. Katanya bunga layu menggambarkan keadaan sulit dan tantangan hidup begitulah sama halnya dengan kehidupan yang tak luput dari rasa sedih dan bahagia.

Ku tarik garis kesimpulan setelah semua ini terjadi secara tiba-tiba padaku, mencoba mengambil sisi positif dari semua tantangan hidup ini. Justru hal itu membuatku takjub karena malah lebih banyak hal yang patut aku syukuri dari kejadian yang tidak menyenangkan pada awal September lalu.

Kejadian itu membuatku mengambil pelajaran, bahwa waktu itu benar-benar sangat berharga. Di saat itu aku benar-benar merasa waktu begitu cepat berlalu, aku hanya pergunakan waktu itu untuk menulis menulis dan menulis bahkan bisa dibilang waktu 24 jam saja bagiku kurang. Alhasil, tak ada banyak waktu untuk diriku sendiri, keluarga, apalagi teman.

 Namun kini aku memiliki banyak waktu untuk membahagiakan diriku sendiri, keluarga, dan teman-temanku. Aku bisa pergunakan waktu dengan baik dan seimbang, walau di awal sulit menerima karena harus melepas kebiasaan yang aku lakukan. Ini semua tentang takdir, mungkin memang Allah ingin aku istirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia yang penuh tekanan itu.

Tiga bulan terakhir ini mengajarkan aku banyak hal terutama untuk selalu kuat menerima takdir. Toh bunga yang layu perlahan akan bertransformasi yang mengarah pada pertumbuhan baru bukan? jadi tak usah khawatir ya Zi. Kamu hebat dan akan jauh lebih hebat, nanti jadi bunga yang mekar lagi ya.


Posting Komentar

0 Komentar