Yuk Husnudzon!

 

(Foto: Shutterstock)

Rasanya berkecamuk, entah harus bagaimana mendeskripsikannya yang jelas ini bukan perihal sederhana. Ingin ku hentikan waktu sebentar saja untuk menghentikan segala perasaan yang tidak mengenakan yang terlalu nyaman bersemayam. Bingung harus melakukan apa lagi, binggung harus bagaimana lagi sudah hilang arah dan tujuan. Bagai di ujung jurang yang dengan selangkah saja bisa membuat diri ini lebih dekat dengan kematian.

Kalau disuruh memilih tentu aku tidak akan pernah mau berada dalam situasi ini, situasi yang menyulitkan. Letih sekali rasanya namun tak ada tempat bersandar sekadar bercerita ada apa tentang hari ini, bagaimana perasaanmu hari ini? Ahhh… hanya bisa memendam kesedihan itu dalam untuk jangka waktu yang lama. Tentu satu-satunya di dunia ini yang tau segalanya yang terjadi dalam kehidupannya hanyalah Allah, tempat mengadu paling nikmat di dunia tiada tandingannya.

Jika hidup selalu tentang membandingkan , maka tidak pernah ada perasaan cukup. Jika kita selalu melihat ke atas tentu tak akan pernah ada habisnya. Hidup bukan tentang perlombaan siapa cepat dia yang menang, semua ada waktunya masing-masing, semua ada prosesnya dan tidak bisa disamaratakan antara satu dengan yang lainnya.

Nikmati saja prosesnya walaupun jatuh bangun berkali-kali dan terus berpikir kapan berakhir yakinilah semuanya akan indah, walaupun bukan saat ini mungkin nanti. Sepertinya mudah jika hanya mengetiknya tenyata sulit ya menjalaninya namun berusaha ikhlas atas ketetapan-NYA adalah pilihan. Allah itu tergantung prasangka hambanya, karena itu penting untuk selalu berpikir positif dan berhusnudzon sama Allah.

Kita tentu tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya, Allah pasti sudah menyiapkan sesuatu yang akan membuat kita tersenyum di kemudian hari dan mengagumi betapa indah scenario ketetapanNYA. Teruslah berjuang dengan melibatkan Allah dalam segala kegiatanmu semoga berkah. Allah selalu bersama hambanya yang pandai bersyukur dan senantiasa berhusnudzon J

 


Posting Komentar

0 Komentar