Kalau Ternyata Gak Sesuai Harapan

 




Hari itu tanggal 3 November 2025, pertama kali lagi aku pergi lumayan jauh dari rumah untuk melakukan sesuatu. Aku berangkat pagi buta jam setengah enam matahari pun belum terang memancarkan sinarnya, suasananya tenang, dan udaranya sejuk. Hari itu perasaanku berkecamuk yang bercampur dengan harapan yang besar. Suasana KRL pagi itu sangat padat, aku kembali merasakan badanku tergencet yang seolah menandakan dimulainya kembali perjuangan itu. Seketika teringat kejadian magang yang tiap hari musti naik KRL berjubelan dan harus maksa masuk meski gerbong sudah nampak penuh sesak, ya itulah kehidupan.

Entah karna terlalu excited aku sampai 2 jam sebelum waktu janjian, aku menunggu saja di stasiun sambil memandangi lalu lalang orang yang terburu-buru. Rasanya aku tak berhenti bershalawat memanjatkan doa untuk kelancaranku hari itu. Degub jantungku sangat cepat perasaan cemas terus menghantui  tapi aku mencoba tenang dan memasrahkan semuanya kepada Allah. Setelah menunggu cukup lama, aku memutuskan naik gojek ke tempat itu. Disambutnya aku di sana, tak menyangka ternyata aku bertemu dengan kakak kelasku sewaktu MAN, kita banyak bertukar cerita sampai-sampai kecemasanku menghilang begitu saja. 

Setelah menunggu selama 1 jam akhirnya aku masuk ruangan, sumpah bagi aku yang introvert momen itu bener bener mendebarkan vibesnya tuh kayak lagi dibombardir pertanyaan pas sidang. Aku ya jawab sebisanya ajaa, I tried my best abis itu pulang makan sosis indomart my favorito. Perasaannya lebih ke pasrah, ya kalo rezeki gak akan ketuker kok aku percaya itu. Walaupun dalam lubuk hati paling dalam pengen banget keterima karena udah sepengen itu. 

Wallahualam, balik lagi kita udah berusaha dan berencana tapi Allah yang menentukan. Apapun hasil keputusannya aku harus terima dengan lapang dada. Gak memungkiri ada perasaan sedih dan kecewa ditambah lelah yang tak kunjung berujung manis. Mungkin gak sekarang, Allah yang lebih tau waktu terbaiknya. Semoga Allah kasih di waktu terbaik. 

Habis ini aku yakin Allah kasih aku kebahagiaan bertubi-tubi. Gak papa gagal berkali-kali daripada gak pernah berjuang sama sekali. Aku tau kamu pasti sedih dan capek banget harus mengulang hal ini terus, tapi yakinlah bahwa Allah tau yang terbaik, skenario Allah udah pasti perfect. Bisa jadi juga Allah lagi selamatin kamu, yang mana hanya di kemudian hari kamu bisa ngerti. Tetap semangat ya jangan lama-lama sedihnya. 

Posting Komentar

0 Komentar