(Foto: Pinterest)
Ingin ku memulai percakapan itu
Tapi memangnya pantas jika aku rindu
Rindu akan kamu yang selalu mengabariku
Hati ini terasa sesak
Mengetahui kamu kini sudah tak ingin lagi
Tak mau menemuiku atau bahkan menyapaku
Hanya diam....
Hanya diam yang terlontar
Aku tau matamu ingin menyampaikan sesuatu
Tapi lagi lagi kamu diam membatu
Tak bisakah kamu mengabaikan egomu?
Mungkin sebagian orang yang sudah kenal lama dan dekat denganku gak akan percaya kalau aku bilang aku orang yang pendiam, bagaimana tidak aku selalu terkenal dengan orang paling berisik, heboh, dan tak bisa diam di kelas. Rasanya mustahil kalau aku jadi anak pendiam dan udah seperti keajaiban dunia kata satu temanku.
Ketika aku tidak masuk saja beberapa orang justru mengakui bahwa tidak ada aku terasa sepi, aneh sebenarnya tapi kok lucu ya hehehe, ya begitulah kira-kira udah tau kan aku secerewet apa, tapi sebenernya ya aku bisa diam mode on kok kalo di situasi tertentu gak cerewet terus kadang kita harus pasang topeng sosial kita juga kan untuk menyeimbangkan.
Namun hal itu justru keterusan aku jadi lebih memilih diam dan gak akan berbicara jika bukan oranglain yang memulai percakapan, ya tapi jangan jadi pendiam terus harus tau batas diamnya tuh gimana, jangan pas dosen nanya malah diam hehehe..
Setelah aku pikirkan memang kita harus mampu dalam menempatkan diri, tak jarang setiap masalah yang kita hadapi menyebabkan kita hanya diam dan merenunginya dan memang ternyata diam itu adalah suara paling berisik...
0 Komentar