Layaknya sebuah perahu di tengah ombak besar yang seakan
terus menerjang, parahnya lagi perjalananku juga ditemani badai yang tak
kunjung berhenti bersautan antara satu dengan yang lain.
Perahuku terombang ambing di tengah laut tak tau harus
kemana dan tak tau arah tujuan.
Tentu saja untuk bisa sampai ke titik tujuan dibutuhkan
nyali besar keberian serta kemauan untuk bisa sampai bukan?
Berat memang aku akui, jujur bukan perihal mudah
menjalani sisa perjalananku ini, semakin lama semakin berat beban yang kupikul,
tak bisa didefinisikan oleh kata-kata…
Kadang terlintas di pikirku apa benar jalan yang kupilih dan
kutentukan sendiri ini? Mengapa harus ada rasa sakit dan tersiksanya?
Pernahkah kamu merasakan hal yang sama sepertiku, lalu
apakah itu semua wajar?
Ketakutan demi ketakutan terus menyerang benak dan
pikiranku, bagaimana aku bisa menghadapi ini semua kalau bukan dari diriku
sendiri, sedangkan diriku sendiri saja seringkali berontak.
Sederhana, dadaku sesak seketika saat melihat
sekelilingku tau tujuan hidupnya setelah lulus dan memiliki impian, sedangkan
aku? sampai saat ini pun entah tak tau harus berbuat apa, dan bagaimana dengan
mimpiku? Sebenarnya apa mimpiku dan apa sebenarnya pilihan hatiku?
Satu hal yang kini aku mengerti, meski berat perjalanan
ini selalu ada pertolongan Allah dalam setiap langkahmu percayalah, libatkanlah
Allah dalam setiap langkahmmu agar selalu bernilai ibadah.
Karena sesungguhnya sebagai seorang muslim tujuan kita
hidup di dunia ini bukanlah apa-apa, melainkan hanya untuk menyembah dan
beribadah kepada Allah SWT.
Jangan lupa bersyukur, kamu hebat kamu kuat!
0 Komentar